( N 78 ) NUKILAN DARI TAMAN SYURGA.
ANEKDOT TAKWA ( 24 )
AL-QURAN: KISAH BANJIR TERLEBIH DAHSYAT.
Kisah Nabi Nuh a.s telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.aw ketika menghadapi kedegilan dan kesombongan orang-orang musyrikin Mekah.
Pembinaan sebuah bahtera atas perintah Allah Ta'ala dan peristiwa dahsyat banjir besar seperti lautan keatas kaum Nabi Nuh a.s diceritakan didalam al-Quran dari ayat 37 hingga 49 Surah Hud.
Di antara ayat-ayat itu ialah ayat 42,43 dan 44, terjemahannya:-
42. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya (bernama Qan'an), sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil, "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."
43. Anaknya menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata, "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
44. Dan difirmankan, "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintah pun diselesaikan ( janji Allah dengan membinasakan orang-orang yang engkar) dan bahtera itupun berlabuh diatas bukit Judi, dikatakan, "Binasalah orang-orang yang zalim."
Ini gambaran dan peringatan dari Allah Taala tentang kuasaNya kepada hambanya yang sering berdegil, sombong, engkar dan lalai terhadap suruhan-suruhanNya dan tegahan-tegahanNya. Banjir besar yang melanda negara ini sebenarnya belum cukup besar kalau dibandingkan dengan banjir di zaman Nabi Nuh a.s. Ini adalah masa untuk muhasabah diri masing-masing.
Wallahu a'lam.
- Tuk Ki Jemaah
(daripada talib kepada mukallaf)
No comments:
Post a Comment