( N 29 ) NUKILAN DARI TAMAN SYURGA
HADIS QUDSI ( 8 ) : HARTAmu HARTAKU
Harta kekayaan! Itulah matlamat hidup kebanyakan orang. Memang tidak menjadi kesalahan untuk mencita-citakanya dan mengushakannya, tetapi hendaklah berlandaskan iman dan takwa.
Nabi S.A.W. bersabda di dalam sebuah hadis, terjamahannya:
" Manusia berkata: "Hartaku, hartaku!" Pada hal hanya tiga jenis daripada harta bendanya yang khusus bagi dirinya : 1) apa yang sudah dimakannya yang kemudian hancur, 2) apa yang sudah dipakainya yang kemudian menjadi usang dan buruk, 3) apa yang sudah diberikannya (berupa sedekah, derma wakaf dan lain-lain) yang kemudian itulah yang menyenangkan hatinya. Selain daripada itu akan hilang dan akan ditinggalkannya untuk orang lain."
- Al Hadis
Petikan sebahagian dari hadis qudsi di bawah ini, Allah S.W.T. berfirman (melalui Jibril) kepada Nabi Musa a.s, maksudnya:
".....Wahai Musa! Tidak aku dorong orang fakir miskin (meminta perlindungan) kepada orang kaya kerana gudangKu sudah sempit bagi mereka atau rahmatKu sudah tidak meliputi mereka, akan tetapi telah Aku tetapkan sebahagian dari harta yang ada pada orang-orang kaya untuk mencukupi kehidupan fakir miskin.
Aku ingin menguji orang-orang kaya bagaimana sikap mereka dalam melaksanakan hak fakir miskin yang ada pada mereka.
Wahai Musa! Apabila mereka telah melaksanakan hak itu nescaya Aku sempurnakan nikmatKu kepada mereka dan Aku gandakan di dalam dunia untuk satu kebaikan sepuluh kali ganda.
Wahai Musa! Jadilah engkau gudang kekayaan bagi fakir miskin, benteng perlindungan bagi orang-orang yang lemah, hujan nikmat bagi mereka yang meminta perlindungan. Nescaya Aku akan menjadi teman dan kawanmu yang akrab dalam kesulitan, menjadi teman penghiburmu ketika engkau kesepian dan akan menjaga serta melindungimu siang dan malam."
- Hadis qudsi riwayat Ibnu Najjar dari Anas r.a.
KETERANGAN HADIS.
Allah S.W.T. menguji orang kaya dengan tanggung jawab berupa sedekah wajib, yakni ZAKAT dan sedekah sunat (sedekah, derma wakaf, dll) untuk hidup berkasih sayang dan melahirkan kehidupan manusia yang dinamik yang saling memerlukan antara satu sama lain. Sebagai balasan Allah menjanjikan golongan yang memberi ini, sepuluh kali ganda rezekinya bagi setiap kebajikan kepada fakir miskin dan yang memerlukan. Tetapi bagi yang engkar melaksanakan tanggung jawab ini telah diancam oleh Allah S.W.T. dengan balasan yang mangerikan.
Ternyata sistem ini diciptaNya untuk mengimbangi jurang antara yang kaya dan yang miskin kerana Allah Ta'ala telah mentakdirkan ada orang kaya dan ada orang yang tidak berkemampuan yang sudah pasti ada hikmahnya kepada kehidupan kita.
Di dalam al Quran keutamaan mengeluarkan zakat dan bersedekah disebut, terjemahannya:
"Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempitkan dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan."
- Surah Al Baqarah, ayat 245.
"Dan sebaliknya sesuatu pemberian sedekah yang kamu berikan dengan tujuan mengharapkan keredhaan Allah semata-mata, maka mereka yang melakukannya itulah orang-orang yang beroleh pahala berganda-ganda."
- Surah Ar Ruum, ayat 39.
"Ambillah (sebahagian) dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), supaya dengannya engkau membersihkan mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk)."
- Surah At Taubah, ayat 103.
"Dan mereka yang berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu)."
- Surah Al mu'minun, ayat 4.
Nabi S.A.W. telah bersabda kepada Bilal, terjamahannya:
"Nafkahkanlah wahai Bilal! Dan engkau jangan khuatir berkurangan pemberian Allah empunya Arasy."
- Hadis riwayat at Tabrani Ibnu Mas'ud.
" Apa yang telah direzekikan kepadamu janganlah engkau sembunyikan dan apabila diminta janganlah menolak."
- Al Hadis.
Dari petikan-petikan di atas diharap dibukaNya kita kepada hidayahNya dan taufikNya untuk melaksanakan perintahNya.
Wallahua'lam.
(Dari talib kepada mukallaf)
Tuk Ki